Rabu, 03 April 2013

Jadilah Orang Yang Sabar



Jika kesulitan, kemalangan, atau musibah menimpa kita, maka kita harus menyikapi kesulitan atau kesusahan itu dengan kesabaran. Sebagaimana tuntunan Allah pada kita semua,



“Hai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan mengerjakan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah [2]: 153)



Pada arti tersebut Allah Swt memerintahkan orang beriman agar meminta pertolongan-Nya dengan kesabaran. Dan salah satu keadaan yang memerlukan kesabaran adalah ketika tertimpa musibah, kemalangan atau kesulitan.



Tentu kesabaran yang dimaksud bukanlah berarti bersikap pasrah total terhadap kemalangan, lalu larut dan menenggelamkan diri selamanya dalam kemalangan tersebut. Akan tetapi, yang dimaksud adalah kemampuan menjaga emosi, kemampuan mengendalikan diri, sehingga tidak terperosok pada sikap dan tindakan yang berlawanan dengan akidah dan akhlak Islam. Sabar juga berarti kemampuan menjaga hati dan pikiran agar tetap tenang, ingat Allah, sehingga pada akhirnya bisa bersikap rela atas keputusan Allah Swt.



Seringkali terjadi, ketidaksabaran membuat seseorang mudah menjadi marah, lalu menyalahkan diri sendiri, menyalahkan orang lain, bahkan boleh jadi menyalahkan Tuhan. Terkadang keluar dari mulutnya sumpah serapah, melakukan tindakan merusak diri, putus asa, kehilangan semangat kerja, mengalami tekanan jiwa, dan sebagainya. Karena itu, sikap paling utama dalam menghadapi cobaan hidup adalah “bersabar.”



Seorang motivator terkenal bernama Napoleon Hill member nasihat, “Tiada seorangpun yang telah mencapai puncak kesuksesan, kecuali ia pernah mengalami kesulitan besar, yang sebanding dengan kesuksesannya. Kemalangan atau kekalahan yang dialami seharusnya diterima sebagai ujian yang memungkinkan Anda menemukan sifat pemikiran Anda dan hubungannya dengan tujuan yang ingin diraih dalam hidup.  Walaupun demikian, harus pula disadari, bahwa tidak selamanya kekalahan itu menjanjikan bunga keuntungan yang telah mekar, tapi terkadang hanya benih keberuntungan, yang harus kita ambil, kemudian dipelihara, dipupuk, barulah kemudian menjadi bunga mekar, yaitu keberuntungan atau kesuksean.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar